Siapa sih yang tidak tahu khasiat tomat untuk kulit? Selain bisa digunakan sebagai masker agar kulit lebih cerah, makan tomat juga mampu melindungi kulit dari dalam. Masalah jerawat dan kulit terbakar
juga bisa diatasi dengan sayuran yang satu ini. Khasiat tomat itu tentu
akan lebih maksimal jika Anda memilih yang organik, karena kandungan
antioksidannya lebih tinggi daripada tomat biasa!
Sebuah penelitian dari Spanyol menemukan tomat organik bekerja lebih keras ketika melawan berbagai hama penyakit. Senyawa phenolic yang membawa berbagai manfaat kesehatan pun lebih banyak ada di tomat jenis organik.
Peneliti dari University of Barcelona tepatnya menganalisis tomat organik spesies Daniela. Mereka kemudian mengidentifikasi 34 jenis senyawa phenolic berbeda. Banyak dari senyawa itu rupanya ditemukan lebih banyak pada tomat organik daripada tomat biasa.
Pada studi yang telah dilaporkan dalam Journal of Agricultural Food Chemistry ini, peneliti lantas menjelaskan tomat yang tumbuh tanpa pupuk dan pestisida akhirnya dipaksa mengaktifkan mekanisme pertahanan terhadap hama penyakit. Akibatnya, level antioksidan pada tomat organik menjadi lebih tinggi.
"Semakin menderita tanaman itu, semakin banyak polyphenol yang diproduksi," demikian tutur salah satu peneliti, Rosa M. Lamuela, seperti yang dikutip dari NY Daily News (05/07).
Sementara itu, sepertinya sayuran organik lain masih dianggap sama nutrisinya dengan sayuran biasa. Misalnya, studi di tahun 2010 pernah menyebutkan bawang bombai, wortel, dan kentang organik memiliki kadar antioksidan yang sama dengan sayuran yang dikembangbiakkan secara biasa pada umumnya.
Setidaknya, kita sekarang sudah tahu kalau tomat organik lebih tinggi kandungan antioksidannya. Jadi, apakah Anda tertarik mengubah konsumsi tobat biasa menjadi tomat organik ini?
Sebuah penelitian dari Spanyol menemukan tomat organik bekerja lebih keras ketika melawan berbagai hama penyakit. Senyawa phenolic yang membawa berbagai manfaat kesehatan pun lebih banyak ada di tomat jenis organik.
Peneliti dari University of Barcelona tepatnya menganalisis tomat organik spesies Daniela. Mereka kemudian mengidentifikasi 34 jenis senyawa phenolic berbeda. Banyak dari senyawa itu rupanya ditemukan lebih banyak pada tomat organik daripada tomat biasa.
Pada studi yang telah dilaporkan dalam Journal of Agricultural Food Chemistry ini, peneliti lantas menjelaskan tomat yang tumbuh tanpa pupuk dan pestisida akhirnya dipaksa mengaktifkan mekanisme pertahanan terhadap hama penyakit. Akibatnya, level antioksidan pada tomat organik menjadi lebih tinggi.
"Semakin menderita tanaman itu, semakin banyak polyphenol yang diproduksi," demikian tutur salah satu peneliti, Rosa M. Lamuela, seperti yang dikutip dari NY Daily News (05/07).
Sementara itu, sepertinya sayuran organik lain masih dianggap sama nutrisinya dengan sayuran biasa. Misalnya, studi di tahun 2010 pernah menyebutkan bawang bombai, wortel, dan kentang organik memiliki kadar antioksidan yang sama dengan sayuran yang dikembangbiakkan secara biasa pada umumnya.
Setidaknya, kita sekarang sudah tahu kalau tomat organik lebih tinggi kandungan antioksidannya. Jadi, apakah Anda tertarik mengubah konsumsi tobat biasa menjadi tomat organik ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar